Kalau kamu pecinta game horror, pasti pernah denger nama White Day: A Labyrinth Named School. Game asal Korea Selatan ini udah jadi salah satu legenda di kalangan gamer pecinta genre horror. Dengan latar sekolah yang mencekam, teka-teki yang rumit, dan jumpscare yang tiba-tiba banget, game ini sukses bikin pemain deg-degan tiap menit.
Tapi, apa sih sebenarnya yang bikin game ini begitu ikonik? Kenapa White Day masih relevan sampai sekarang, padahal versi aslinya udah dirilis sejak awal 2000-an? Yuk, kita bahas tuntas di artikel ini, pastinya dengan gaya non formal dan tetap SEO friendly buat kamu yang pengen tahu lebih banyak soal game horor satu ini.
Asal Usul White Day: Dari Game Klasik ke Versi Remake
White Day pertama kali dirilis di Korea Selatan pada tahun 2001 untuk PC. Waktu itu, game ini langsung jadi fenomena karena beda dari kebanyakan game horror barat. Kalau biasanya kita disuguhi zombie atau monster, White Day justru menyuguhkan suasana horror yang lebih psikologis dan mencekam.
Latar tempatnya di sekolah, tokoh utamanya siswa biasa, dan nggak ada senjata buat melawan hantu. Lo cuma bisa ngumpet, kabur, dan nyari cara supaya bisa selamat. Nggak heran kalau game ini sempat dijuluki sebagai "Salah satu game horror terseram sepanjang masa."
Karena kepopulerannya, game ini akhirnya di-remake dan dirilis ulang untuk berbagai platform, termasuk PlayStation 4, iOS, Android, dan PC lewat Steam. Remake-nya punya grafis yang lebih modern, voice acting baru, serta tambahan ending dan fitur baru. Tapi tetap mempertahankan nuansa horror khas versi originalnya.
Cerita Game White Day: Niat Romantis yang Berujung Mencekam
Di White Day, kamu bermain sebagai Lee Hui-min, seorang siswa baru yang datang ke sekolah di malam hari untuk mengantar hadiah White Day (semacam Valentine versi Korea) ke cewek yang dia suka, Han So-young. Tapi sayangnya, niat romantis itu malah jadi awal dari malam penuh teror.
Begitu masuk ke sekolah, Hui-min terjebak dan nggak bisa keluar. Sekolah tersebut ternyata punya sejarah kelam dan dihuni oleh arwah penasaran. Sepanjang permainan, kamu akan bertemu dengan berbagai karakter lain, termasuk siswa-siswa yang juga terjebak, dan tentunya... para hantu.
Setiap langkah yang kamu ambil, setiap keputusan yang kamu buat, bakal mempengaruhi akhir cerita. Yup, game ini punya banyak ending tergantung pilihanmu. Jadi, kamu harus berpikir matang dan waspada setiap saat.
Gameplay: Nggak Ada Senjata, Cuma Ada Rasa Takut
Salah satu hal yang bikin White Day beda dari game horror lainnya adalah nggak adanya sistem pertarungan. Kamu nggak bisa ngelawan hantu. Yang bisa kamu lakukan cuma:
Berlari dan bersembunyi dari penjaga sekolah yang psikopat (iya, manusia juga bisa jadi sumber horor di game ini)
Memecahkan teka-teki buat buka pintu atau jalan ke area baru
Mengumpulkan item kayak kunci, catatan misterius, atau benda penting lain
Berinteraksi dengan karakter lain, yang bisa jadi teman atau malah bikin kamu makin terjebak
Setiap ruangan di sekolah punya nuansa seramnya sendiri. Ada suara langkah kaki dari lorong kosong, pintu yang tiba-tiba tertutup sendiri, sampai suara perempuan menangis di toilet (yang satu ini ikonik banget di White Day).
Dan yang paling nyebelin sekaligus menantang: kamu harus hati-hati soal save game. Kamu butuh item khusus buat nyimpen progress, jadi kamu nggak bisa asal save kapan pun.
Karakter-Karakter di White Day
Salah satu kekuatan White Day adalah karakter-karakternya yang punya kepribadian dan rahasianya masing-masing. Nggak semua bisa kamu percaya, dan keputusan kamu dalam memperlakukan mereka bisa memengaruhi akhir cerita. Beberapa karakter penting antara lain:
Lee Hui-min: Karakter utama, siswa yang niatnya romantis tapi malah nyasar ke dunia mistis.
Han So-young: Cewek yang jadi target hadiah White Day-mu. Dia baik, tapi punya sisi misterius.
Seong-ah Kim: Cewek lain yang juga terjebak di sekolah. Punya peran penting dalam beberapa ending.
Ji-hyeon Choi: Karakter pendiam yang ternyata punya hubungan dengan kejadian di sekolah.
The Janitor: Penjaga sekolah psikopat yang jadi ancaman konstan sepanjang game.
Keunikan White Day Dibanding Game Horror Lain
Biarpun banyak game horror di luar sana, White Day punya daya tarik unik yang bikin dia beda:
Setting Sekolah Korea – Jarang ada game horror yang ngambil latar sekolah dengan begitu detil dan khas budaya Korea. Dari ruang kelas sampai toilet, semuanya terasa nyata dan relatable.
Horror Psikologis – Nggak melulu ngandelin jumpscare, White Day lebih banyak mainin emosi dan ketegangan. Bahkan kadang suara atau suasana bisa lebih serem daripada penampakan hantu.
Pilihan yang Mempengaruhi Ending – Setiap keputusan kecil bisa berujung pada ending yang beda. Buat yang suka replay game, ini adalah nilai plus besar.
Multiplatform dan Remake Berkualitas – Versi remake-nya nggak asal-asalan. Grafisnya cakep, performa mulus, dan tetap setia sama nuansa original.
Tips Main White Day Buat Pemula
Kalau kamu baru mau coba main White Day, ini beberapa tips yang bisa ngebantu kamu bertahan hidup:
Jangan Lari Terus – Lari bisa bikin penjaga sekolah denger kamu. Gunakan seperlunya aja.
Perhatikan Petunjuk – Catatan dan tulisan di dinding sering jadi kunci buat memecahkan teka-teki.
Kelola Item dengan Bijak – Jangan boros pakai item buat nge-save. Gunakan pas kamu udah menyelesaikan bagian penting.
Eksplorasi Setiap Sudut – Banyak rahasia tersembunyi dan item penting yang bisa kamu temukan kalau teliti.
Simpan di Banyak Slot – Karena ending bisa beda-beda, simpan game kamu di beberapa slot buat ngulang tanpa harus mulai dari awal.
Kesimpulan
White Day: A Labyrinth Named School adalah salah satu game horror terbaik dengan pendekatan yang berbeda dari kebanyakan game sejenis. Bukan cuma soal takut-takutan, tapi juga tentang cerita yang dalam, suasana yang mencekam, dan gameplay yang bikin penasaran terus.
Dengan latar sekolah yang relatable, karakter yang kuat, dan berbagai ending menarik, White Day sukses jadi game horror yang masih relevan bahkan setelah dua dekade. Buat kamu yang belum pernah main, sekarang adalah waktu yang pas buat nyobain dan ngerasain sendiri ketegangannya.
Tolong untuk tidak meninggalkan link sampah didalam komentar, berkomentarlah dengan bijak dan relevan dengan isi artikel diatas.